Dear ayo,
Saya menulis surat ini dalam kondisi pikiran yang berkecamuk. Pikiran tidak mudah diajak tenang lantaran sejumlah kekhawatiran. Banyaknya ketidakpastian membuat pikiran ini berkecamuk.
Bagaimana kabarmu? Bagaimana pikiranmu? Saya berharap kabarmu baik dan pikiranmu tidak berkecamuk.
Bagaimana saya mengatasi pikiran yang berkecamuk itu? Sambil tetap di rumah dan aman di rumah, saya praktikkan cara sederhana: menarik nafas dalam pelan-pelan lalu mengembuskannya pelan-pelan juga. Ilustrasi (Shuterstock) Saya coba beberapa kali sambil memejamkan mata.
Metode sederhana yang saya dapat lagi dari latihan mindfulness dan saya praktikkan. Kekhawatiran tidak serta-merta hilang memang, tetapi pikiran menjadi lebih tenang. Ketenangan itu membantu menyadari pikiran yang berkecamuk dan menatanya.
Banyak Perubahan
Seminggu ini, pasti banyak hal berubah. Banyak hal baru kamu lakukan untuk pertama kali sejak seruan pemerintah untuk bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah.
Seruan yang wajib dipatuhi dengan disiplin dan dijalankan serentak ini adalah upaya baik untuk menghentikan sebaran virus corona ( covid-19).
Untuk itu, selain kita mempraktikkannya sendiri, kita dorong lingkungan di sekitar kita untuk mempraktikkannya juga. Kita berharap pemerintah lebih tegas soal aturan ini. Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor menunjukkan hasil tes cepat (rapid test) pendektesian COVID-19 kepada orang dalam pengawasan (ODP) di Bogor, Jawa Barat, Minggu (22/3/2020). Tes tersebut diperuntukan bagi peserta Seminar Anti Riba yang berlangsung di Babakan Madang Kabupaten Bogor pada 25-28 Februari 2020, dimana dua orang peserta seminar tersebut meninggal dunia di Solo Jawa Tengah akibat COVID-19. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya) Seperti kita ketahui, jumlah kasus positif covid-19 terus meningkat tajam setelah pemerintah menggelar rapid test secara massal, Jumat (20/03/2020).
Hingga Minggu (22/03/2020), jumlah kasus mencapai 514 pasien positif covid-19, 29 pasien dinyatakan sembuh dan 48 pasien meninggal dunia.
Angka ini akan terus bertambah bersamaan dengan masifnya rapid test dan bagaimana mudah menularnya virus corona ini.
Kamu bisa update dengan mengikuti berita-berita dari sumber terpercaya untuk kebutuhan informasi dan meningkatkan waspada. Fokus juga untuk berita-berita positif ya untuk menjaga kesehatan mental.
Hindari membagikan informasi atau kabar yang tidak jelas sumber dan kebenarannya karena akan memperkeruh situasi dan memperumit persoalan. Jika kita yakin sumber dan kebenaran sebuah berita, pikir ulang juga apakah kita perlu menyebarkannya.
Ada ancaman serius untuk penyebar berita bohong atau hoaks dan aparat kepolisian sudah melakukan upaya penindakan atas seruan yang disampaikan awal Maret 2020.
Upaya Baik Bersama
Untuk berita-berita positif, saya coba pilihkan beberapa buatmu untuk tetap update sementara di rumah dan beraktivitas dari rumah.
Presiden Joko Widodo meresmikan penggunaan Wisma Atlet di Kemayoran sebagai Rumah Sakit Darurat Covid-19. RS Darurat ini memiliki kapasitas 2.000 tempat tidur untuk pasien dengan gejala covid-19 dan sakit ringan. Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait COVID-19 di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (16/3/2020). Presiden Joko Widodo meminta kepada kepala pemerintah daerah untuk berkomunikasi kepada pemerintah pusat seperti Satgas COVID-19 dan Kementerian dalam membuat kebijakan besar terkait penanganan COVID-19, dan ditegaskan kebijakan lockdown tidak boleh dilakukan pemerintah daerah. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/ama.(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A) RS Darurat Covid-19 ini akan jadi tempat koordinasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 yang dipimpin Letjen Doni Monardo. Oleh pemerintah, masa tanggap darurat bencana karena covid-19 diperpanjang sampai 29 Mei 2020.
Di Jakarta, seruan disampaikan agar kegiatan perkantoran dilakukan dari rumah sampai 5 April 2020. Kita berharap, upaya baik untuk memutus rantai penyebaran virus ini diikuti dengan disiplin, serentak dan tindakan tegas.
Di beberapa daerah, aparat kepolisian proaktif meminta warga yang berkerumun bubar dan kembali ke rumah. Sejumlah kegiatan seperti resepsi atau hajatan pernikahan yang menghadirkan banyak orang pun dibubarkan.
Untuk pengobatan mereka yang saat ini positif covid-19, pemerintah menyiapkan 2 juta butir avigan dan 3 juta butir klorokuin.
Karena efek sampingnya, avigan atau klorokuin hanya diberikan oleh dokter yang merawat pasien covid-19 dengan pertimbangan dan tidak untuk keperluan pencegahan. Ingatkan temanmu kalau ada yang mencari-cari obat-obat ini untuk pencegahan.
Kita juga perlu mendukung penuh tenaga medis yang ada di garis depan mengatasi pandemi ini. Banyak inisiatif warga untuk membantu pahlawan kemanusiaan kita itu dan perlu diperbanyak lagi.
Kamu juga bisa ikut menunjukkan dukungan. Lewat kitabisa, kompas.com menggalang dana untuk keperluan ini. Terima kasih untuk partisipasimu dan semua pembaca. Kami akan update penyaluran dana ini ke kamu. Donasi Alat Pelindung Diri untuk Pekerja Medis(KOMPAS.com/AKbar Bhayu Tamtomo) Kemarin, kami kesulitan mecari APD atau alat pelindung diri untuk tenaga medis. Secara bertahap, dalam keterbatasan, pemerintah menyediakan APD untuk rumah sakit yang menangani pasien covid-19.
Tentu saja buat kita semua, seruan untuk tetap di rumah, bekerja dari rumah, belajar dari rumah dan beribadah di rumah adalah hal minimal yang bisa kita lakukan dengan disiplin.
Perlu diketahui, 86 persen pasien yang terinfeksi covid-19 tidak terdeteksi karena minimnya gejala.
Jangan kita membahayakan nyawa orang lain karena ketidakpedulian kita. Jika terpaksa sekali harus ke luar rumah, pastikan sekali lagi apakah memang harus. Jika harus, jaga jarak aman dengan orang lain agar kita tidak menularkan atau tertulari.
Jika setelah membaca surat ini pikiranmu masih berkecamuk, coba tarik nafas dalam-dalam lagi dan hembuskan dalam hening.
Semoga kita bisa segera mengatasi dan melewati masa-masa sulit ini.
Salam hening.
|
--
Click Here to unsubscribe from this newsletter.