Hai, apa kabarmu? Semoga kabarmu baik karena kondisi kesehatan dan imunitas yang terjaga di tengah ancaman kesehatan yang tidak surut karena pandemi.
Seperti dikhawatirkan sebelumnya, kasus positif Covid-19 meningkat tajam setelah libur lebaran sepanjang Mei 2021 dan berangsur normalnya aktivitas masyarakat.
Selain peningkatan kasus yang menonjol di Kudus, Jawa Tengah dan Bangkalan, Jawa Timur, lonjakan kasus Covid-19 semakin banyak dilaporkan di berbagai daerah.
Jakarta menunjukkan tren peningkatan kasus yang besar. Jakarta menyumbang jumlah kasus positif cukup besar sehingga angka nasional mendekati angka di awal Januari 2021.
Senin, (14/6/2021), ada penambahan 8.189 kasus baru. Dalam total kasus baru itu, Jakarta menambahkan 2.722 kasus positif atau sepertiganya.
Meskipun sudah diprediksi, lonjakan jumlah kasus ini tetap saja mengkhawatirkan. Makin dekat lingkaran yang terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka adalah teman kerja, saudara atau anggota keluarga kita sendiri.
Lonjakan kasus jauh setelah lebaran adalah konfirmasi bahwa bukan lebaran yang menjadi penyebab, tetapi disiplin kita dalam menerapkan protokol kesehatan. Kendor.
Benar, kadang-kadang kita jenuh. Karena jenuh, kita lengah, abai dan kendor. Karena hal ini, Indonesia dalam ancaman menghadapi dua puncak kasus Covid-19 dalam waktu dekat. Ilustrasi varian virus corona Delta. Varian ini pertama kali diidentifikasi di India, sebelumnya dinamai B.1.617.2(Shutterstock/angellodeco)
Puncak pertama diperkirakan terjadi akhir Juni hingga awal Juli 2021. Menurut Epidemiolog Griffith University, Dicky Budiman, kondisi memuncak ini diperburuk dengan virus varian Alpha dari Inggris.
Varian Alpha ini membuat angka kesakitan cepat naik dan sekaligus menyebar cepat. Lonjakan kasus akhir-akhir ini didominasi varian Alpha.
Puncak kedua akan disebabkan varian Delta yang kemungkinan terjadi pada pertengahan atau akhir Juli. Karena berdekatan, diprediksi akan ada dua puncak kasus Covid-19 di Indonesia.
Varian Delta adalah varian virus corona yang ditemukan di India. Varian ini membawa tingkat kesakitan yang tinggi dan juga kematiannya.
Varian Delta memenuhi kriteria untuk disebut sebagai superstrain yaitu sangat cepat menular, menyebabkan keparahan sehingga menyebabkan banyak orang harus dirawat di rumah sakit.
Dibandingkan varian Aplha, kekuatan varian Delta disebut 2,5 kali lebih berbahaya. Varian Delta bisa menyiasati sistem imunitas mereka yang sudah divaksin. Mereka yang pernah positif dan sembuh bisa tertular lagi varian ini.
Mengingat bahayanya, varian Delta dapat menyebabkan ancaman epidemi di tengah pandemi. Buat kamu yang bingung dan tidak bisa membedakan endemi, epidemi dan pendemi coba klik link infografik ini.
Mengingat ancaman nyata dan makin berbahaya ini, sejumlah aktivitas yang mulai banyak saya lakukan selalu menerapkan protokol kesehatan secara disiplin.
Semoga demikian juga dengan kamu. Jenuh? Iya! Lelah? Iya.
Tetapi, protokol kesehatan cukup menyelamatkan. Protokol yang awal-awal kita laksanakan dengan terpaksa, semoga kini sudah menjadi kebiasaan baru.
Memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Untuk pertemuan-pertemuan yang intens tak terhindarkan, tes usap wajib dilakukan sebagai syarat. Ilustrasi long covid pada anak. Anak memakai masker(Shutterstock/Vitalii Stock) Terkait pertemuan yang intens, Senin (14/6/2021), saya, beberapa pemimpin redaksi dan akademisi bidang pertahanan diundang Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Di Ruang Bhineka Tunggal Ika di Kantor Kementerian Pertahanan, kami berbincang-bincang selama sekitar lima jam. Sebuah rekor pertemuan yang berjalan tanpa terasa karena intens melibatkan perasaan.
Diawali makan siang pukul 12.00, bincang-bincang berakhir pukul 17.45. Hal yang teramat jarang. Apalagi dengan Prabowo, narasumber yang amat jarang mau berbicara.
Sebelum pertemuan di ruangan dengan tembok dipenuhi lukisan foto Presiden Soekarno, Wakil Presiden Mohammad Hatta serta beberapa jenderal seperti Soeharto, AH Nasution, M Jusuf, Sudirman dan Ahmad Yani, Prabowo menghampiri satu per satu tamunya.
Prabowo berkeliling, menatap mata ke mata sambil menyebut nama orang-orang yang hadir dalam ruangan. Langkahnya masih gesit meskipun baru selesai menghadiri acara sebelumnya.
Karena sadar ini adalah "janur gunung", hal yang amat jarang terjadi, setelah semua disapa satu per satu, Prabowo duduk di kursinya lalu membuka pembicaraan menjelaskan alasan kenapa dia bicara.
Pertemuan ini terlaksana atas saran Presiden Jokowi beberapa hari sebelumnya. Pimpinan kalau memberi saran, itu artinya petunjuk. Begitu keyakinan Prabowo. Karena itu, tanpa banyak pertimbangan, meskipun topik bahasan masuk kategori sangat rahasia, pertemuan dilakukan. Prabowo membuka pertemuan dengan ringan. Tawa pecah di awal-awal pertemuan.
Ini kontras dengan pertemuan terakhir beberapa pemimpin redaksi dengan Prabowo setelah diangkat jadi menteri di kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta, persis sebelum pandemi.
Dengan materi pembahasan yang sama tingkat kerahasiaannya karena membahas persoalan pertahanan negara, pertemuan pertama di kediaman Prabowo terjadi dalam suasana penuh ketegangan.
Ketegangan dimulai sejak awal. Semua alat komunikasi tidak boleh dibawa serta saat pertemuan dan harus dititipkan ke petugas.
Hal sama dilakukan sebelum pertemuan Senin lalu. Bahkan lebih ketat karena sebelum pertemuan harus uji swab di tempat. Hanya yang negatif hasilnya bisa ikut pertemuan.
Sebelum pertemuan, satu per satu harus tanda tangan di atas meterai soal kerahasiaan isi pembicaraan. Meskipun terasa lebih menegangkan, pertemuan justru berjalan lebih ringan.
Tanpa beban, Prabowo menggunakan kata "loe-gue" dan menceritakan banyak pengalaman pribadi yang belum pernah saya dengar.
Tawa banyak pecah dalam pertemuan lima jam. Begitu juga gerak tangan khas Prabowo seperti menari saat gembira bercerita.
Tentang perubahan atau tepatnya mungkin hal baru yang kami lihat dari sosok yang nyaris tak terjamah media sejak kembali ke panggung politik tahun 2004, Prabowo tersenyum saat ditanya.
Sekali lagi, Prabowo menyebut saran Presiden Jokowi sebagai pijakan. Presiden menyarankan Prabowo tampil ke publik lewat media. Pertemuan dengan beberapa pemimpin redaksi adalah salah satunya.
Menurut Prabowo, saran dari pimpinan itu bukan saran, tetapi petunjuk. Begitu keyakinan Prabowo. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menulis dan menerbitkan buku berjudul, Kepemimpinan Militer. Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal (TNI Purn) Prabowo Subianto, Mei 2021. Buku berisi 574 halaman dengan berat lebih dari dua kilogram. (Kompas.com/Wisnu Nugroho)
Untuk diketahui, pertemuan beberapa pemimpin redaksi dengan Prabowo merupakan kelanjutan pertemuan pemimpin redaksi seminggu sebelumnya dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka.
Di pertemuan dengan Presiden Jokowi, para pemimpin redaksi bertanya soal anggaran pertahanan yang secara total fantastis angkanya. Total anggaran itu masuk dalam rencana induk pertahanan 25 tahun seperti diminta Presiden Jokowi.
Untuk pertanyaan itu, Presiden menyarankan Prabowo menjelaskan. Saran ini yang dipahami Prabowo sebagai petunjuk untuk berbicara.
Oya, di akhir pertemuan dengan Presiden Jokowi seminggu sebelumnya, ada petunjuk soal calon presiden 2024 setelah Jokowi tidak ada minat dan niat untuk periode ketiga.
Jokowi menyebut yang muda-muda dan yang pinter-pinter banyak. Silakan pilih yang terbaik.
Usai pertemuan dengan Prabowo yang bersiap untuk pertemuan berikutnya, Prabowo memberikan buku yang diterbitkan Mei 2021 sebagai kenang-kenangan. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menulis dan menerbitkan buku berjudul, Kepemimpinan Militer. Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal (TNI Purn) Prabowo Subianto, Mei 2021. Buku berisi 574 halaman dengan berat lebih dari dua kilogram. (Kompas.com/Wisnu Nugroho)
Buku setebal 574 halaman itu berjudul, "Kepemimpinan Militer. Catatan dari Pengalaman Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto".
Di sampul buku, dipilih foto saat Prabowo saat memberi hormat ketika upacara di tengan lapangan dan berpangkat bintang dua.
Saat itu tahun 1995, usia Prabowo yang lahir tahun 1951 adalah 44 tahun dan menjadi Komandan Jendaral Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Tidak hanya di sampul, di akhir halaman, foto yang sama saat masih muda ditampilkan.
Usai pertemuan, saya baca isi buku seberat lebih dari dua kilogram lalu melangkah pulang saat gelap menjelang.
Sampai di rumah, saya baca buku yang dituturkan berdasarkan pengalaman sambil menengok ke belakang.
Menengok ke belakang, Prabowo adalah tokoh politik yang selalu maju sebagai calon presiden sejak pemilihan presiden langsung digelar tahun 2004. Empat kali, tanpa putus.
Soal kegigihan, tidak diragukan.
Salam gigih, Wisnu Nugroho
Download aplikasi Kompas.com dengan klik banner di bawah ini untuk mendapatkan update berita terbaru di ponsel Anda. |
--
Click Here to unsubscribe from this newsletter.