HAI, apa kabarmu?
Semoga kabarmu baik karena anugerah kesehatan dan sejumlah kabar baik yang menghampiri kita akhir-akhir ini.
Betul, PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) masih diberlakukan hingga 4 Oktober 2021. Namun, pembatasannya mulai dilonggarkan untuk sejumlah kegiatan yang dimungkinkan.
Ini tentu saja kabar baik yang perlu disyukuri.
Yang terbaru, anak di bawah usia 12 tahun boleh masuk mal atau pusat perbelanjaan, dengan pengawasan dan pendampingan orangtua tentunya.
Pelonggaran pembatasan ini diberlakukan di Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, dan Surabaya.
Salah satu kegembiraan anak-anak yang direnggut selama pandemi sekitar 18 bulan yaitu bermain di mal atau pusat perbelanjaan bersama keluarga kini diberikan kelonggaran.
Kabar gembira lain, meskipun PPKM diperpanjang sampai 4 Oktober 2021, bioskop diperbolehkan beroperasi dengan kapasitas maksimal 50 persen pada kota-kota level 3 dan level 2.
Pelonggaran ini dilakukan dengan kewajiban penggunaan aplikasi PeduliLindungi serta penerapan protokol kesehatan yang ketat. Sebuah protokol yang harusnya sudah ringan kita lakukan karena sudah terbiasa.
Untuk masuk bioskop misalnya, mereka yang ada di kategori kuning dan hijau dan yang menerapkan protokol kesehatan ketat yang diperbolehkan.
Kabar pelonggaran ini memunculkan respons beragam. Tiga anak saya misalnya, meresponsnya secara berbeda. Menteri Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Makarim meninjau pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di SMA Negeri 71 Jakarta, Jumat (10/9/2021). (Dokumen Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kemendikbud Ristek)
Anak pertama (SMA) lumayan gembira dan berencana ke bioskop dan bertemu temannya. Anak kedua (SMP) terlihat tidak antusias karena lebih asyik dengan gawainya.
Anak ketiga (SD) justru balik bertanya, kapan dimulai sekolah tatap muka. Untuk pertanyaan anak ketiga, sulit saya menjawabnya.
Bertemu teman-teman sekolah dan belajar di kelas dengan tatap muka langsung tampaknya lebih dirindukan anak-anak dari pada ke mal atau pusat belanja.
Kepada anak-anak, saya katakan, sekolah tatap muka akan segara dilakukan. Kapan tepatnya, banyak faktor yang menentukan.
Jawaban saya ini saya sampaikan berdasarkan pertemuan dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim pekan lalu.
Pemerintah sudah mendorong agar sekolah tatap muka disegerakan saat sekolah dan orangtua siap.
Dengarkan percakapan Wisnu Nugroho dengan tokoh-tokoh yang menggulati hidup dengan gigih dan pengalaman berkesadaran yang menggugah hati
Download aplikasi Kompas.com dengan klik banner di bawah ini untuk mendapatkan update berita terbaru di ponsel Anda. |
--
Click Here to unsubscribe from this newsletter.